DokterSehat.Com – Apakah kulit wajah Anda terlihat kemerahan dan disertai benjolan-benjolan kecil seperti jerawat? Jika seperti itu kondisinya, maka ada kemungkinan Anda mengalami Rosacea. Banyak juga yang mengatakan bahwa itu adalah acne Rosacea.
Apakah benar penyakit Rosacea adalah penyakit kulit berjerawat? Apakah sah-sah saja untuk mengatakannya sebagai jerawat Rosacea? Temukan jawabannya melalui penjelasan ini.
Apa Itu Rosacea?
Rosacea adalah penyakit peradangan kulit kronis yang biasanya terjadi di bagian wajah tertentu. Penyakit Rosacea umumnya ditandai dengan kulit kemerahan dan benjolan kecil. Kemerahan pada wajah tersebut bisa menyebar ke bagian wajah lainnya.
Tidak hanya wajah, penyebaran Rosacea bahkan bisa mencapai telinga, dada, dan punggung. Penyakit Rosacea bisa menimpa siapa saja tetapi paling sering dialami oleh wanita berkulit putih. Orang berkulit gelap dan anak-anak jarang mengalaminya.
Prevalensi Rosacea terbilang tinggi, terutama di kalangan ras kulit putih. Namun, tak jarang dokter salah mendiagnosis, sehingga tingkat kejadian Rosacea bisa jadi lebih tinggi dari yang telah dilaporkan.
Apakah Rosacea termasuk jerawat?
Sering kali orang menyebut jerawat Rosacea, sehingga ada persepsi kalau Rosacea termasuk salah satu dari tipe jerawat wajah. Memang, ada Rosacea jenis tertentu yang sering kali disebut acne Rosacea.
Akan tetapi, suatu hal yang keliru jika menganggap Rosacea adalah jerawat, eksim, atau reaksi alergi kulit. Jadi, tidak tepat untuk menyebut acne Rosacea atau jerawat Rosacea karena Rosacea bukanlah sebuah jerawat meskipun gejala keduanya hampir mirip.
Jenis-jenis penyakit Rosacea
Penyakit Rosacea memiliki banyak jenis tetapi diantaranya terdapat 4 jenis Rosacea yang utama. Tidak menutup kemungkinan, seseorang bisa menderita lebih dari 1 jenis Rosacea. Setiap jenis Rosacea memiliki gejala yang agak berbeda.
Berikut ini adalah beberapa jenis Rosacea:
1. Erythematotelangiectatic Rosacea
Erythematotelangiectatic Rosacea juga dikenal sebagai Rosacea tipe 1. Orang yang mengalami Rosacea tipe ini, wajahnya akan nampak kemerahan, sehingga pembuluh darahnya terlihat.
2. Papulopustular Rosacea
Tipe kedua dari Rosacea adalah Papulopustular rosacea. Jenis kedua inilah yang mungkin sering kali disebut sebagai acne Rosacea karena memiliki gejalanya nampak seperti wajah berjerawat. Akan tetapi, hal tersebut bukanlah jerawat.
3. Rhinophyma Rosacea
Ada juga jenis penyakit Rosacea yang disebut Rhinophyma Rosacea. Jenis ketiga ini cukup jarang terjadi tetapi sering kali dialami oleh kaum pria. Biasanya, penderita Rhinophyma Rosacea memiliki penebalan kulit di hidung, sehingga tekstur kulit seperti bergelombang.
4. Okular Rosacea
Dikatakan Okular Rosacea karena gejalanya terpusat di sekitar mata. Mata memerah, iritasi, dan kelopak mata membengkak.
Selain dari empat jenis penyakit Rosacea, masih ada 1 jenis lagi, yaitu Steroid Rosacea. Jenis ini memang tidak termasuk yang utama, tetapi Anda perlu tahu bahwa ada tipe Rosacea yang terjadi karena penggunaan obat kortikosteroid.
Penyebab Rosacea
Penyebab pasti penyakit Rosacea masih belum diketahui. Akan tetapi, kejadian Rosacea terkait dengan beberapa hal, seperti:
1. Riwayat keluarga
Penderita Rosacea biasanya juga memiliki anggota keluarga yang sebelumnya mengalami Rosacea. Jadi, tidak menutup kemungkinan jika Rosacea diturunkan secara genetik.
2. Sistem kekebalan tubuh
Penelitian menemukan bahwa penderita Rosacea terkait bakteri tertentu. Bakteri tersebut menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan, sehingga timbulah kemerahan di wajah.
3. Bakteri
Penyebab Rosacea memiliki kaitan dengan kemunculan bakteri H. pylori di usus. Keberadaan bakteri tersebut mengundang respon terhadap hormon pencernaan yang berakibat kulit wajah menjadi kemerahan.
4. Tungau
Tungau bisa ada di kulit wajah. Serangga berukuran kecil ini sebenarnya tidak berbahaya jika masih berjumlah sedikit. Akan tetapi, bisa merugikan bila jumlahnya lebih banyak dari biasanya. Jumlah tungau yang berlebihan bisa mengiritasi kulit wajah dan munculah Rosacea.
5. Masalah pembuluh darah di wajah
Rosacea juga bisa terjadi karena terkait masalah pembuluh darah di wajah. Wajah yang terus terpapar sinar matahari bisa mengakibatkan pelebaran dan kerusakan pada pembuluh darah, sehingga mudah terlihat.
6. Penggunaan cathelicidin
Cathelicidin adalah sebuah zat mengandung protein yang biasa digunakan untuk melindungi kulit dari infeksi. Pemakaiannya ternyata bisa menyebabkan Rosacea secara tidak langsung.
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko terjadinya Rosacea:
- Wanita dewasa
- Ras kulit putih (Eropa Utara) dan keturunannya
- Sering terpapar sinar matahari
- Berusia antara 30-50 tahun
- Memiliki kebiasaan merokok
- Riwayat keluarga Rosacea
- Memiliki banyak jerawat, terlebih bila parah
Ada beberapa hal yang bisa memicu Rosacea menjadi lebih buruk. Hindarilah beberapa hal tersebut. Inilah beberapa pemicu yang bisa membuat Rosacea semakin buruk:
- Makanan atau minuman panas
- Makanan pedas
- Minuman berkafein
- Susu dan produk turunannya
- Suhu ekstrim
- Berjemur di bawah terik matahari
- Stres, cemas, marah, malu
- Olahraga berat dan intensitas tinggi
- Mandi air panas
- Pemakaian obat kortikosteroid
- Mengonsumsi alkohol
Gejala Rosacea
Gejala yang umum terjadi pada kebanyakan penderita Rosacea adalah kulit kemerahan. Namun, setiap jenis Rosacea memiliki beberapa gejala yang khas.
Inilah beberapa gejala Rosacea berdasarkan jenisnya:
1. Gejala Erythematotelangiectatic Rosacea
Inilah beberapa gejala Erythematotelangiectatic Rosacea:
- Kulit wajah kemerahan di bagian tertentu
- Pembuluh darah di wajah terlihat
- Kulit membengkak
- Kulit menjadi sensitif
- Sensasi terbakar atau tersengat
- Kulit kering dan bersiisk
- Kulit wajah mudah memerah
2. Gejala Papulopustular Rosacea
Beberapa gejala Papulopustular Rosacea atau yang biasa disebut acne Rosacea:
- Terdapat banyak bintil kecil seperti jerawat
- Pembuluh darah di wajah terlihat
- Kulit bermintak
- Ada sensasi terbakar atau tersengat
- Kulit wajah bermintak
- Timbul bercak-bercak di kulit
3. Gejala Rhinophyma Rosacea
Tipe Rhinophyma Rosacea terdiri dari:
- Penebalan kulit terutama di bagian hidung dan diikuti di bagian lain
- Tekstur kulit bergelombang
- Nampak pembuluh darah yang pecah
- Pori-pori wajah membesar
- Kulit wajah berminyak
4. Gejala Okular Rosacea
Beberapa gejala Okular Rosacea:
- Kulit memerah
- Mata sangat kering dan gatal
- Mata sensitif terhadap cahaya
- Mata terasa seperti berpasir
- Mata terasa terbakar atau tersengat
- Terlihat pembuluh darah pecah di kelopak mata
- Terdapat kista pada kelopak mata
- Penurunan ketajaman penglihatan
Diagnosis Rosacea
Ada tindakan tertentu yang akan dilakukan oleh dokter untuk menegakkan diagnosis Rosacea. Dokter akan mendiagnosis Rosacae dengan menggali informasi kesehatan pasien dan melakukan pemeriksaan fisik kulit.
Jika diperlukan, pasien akan menjalani beberapa tes untuk mengeliminasi kemungkinan masalah dermatitis lainnya, seperti jerawat, eksim, alergi, psoriasis, dan lainnya. Apabila pasien mengalami Okular Rosacea, maka pemeriksaan mata perlu dilakukan.
Komplikasi Rosacea
Penderita Rosacea yang tidak segera menanganinya bisa mengalami beberapa komplikasi tertentu. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi, di antaranya:
- Pembesaran kelenjar minyak di wajah
- Gangguan penglihatan pada Okular Rosacea
- Perasaan frustrasi dan malu
- Takut dan khawatir setiap kali ingin mengonsumsi atau menerapkan sesuatu karena bisa menjadi pemicu
- Kurang percaya diri
- Sulit mendapatkan pekerjaan atau bertahan di kantor
- Depresi atau gangguan mental lainnya
Pengobatan Rosacea
Belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit Rosacea. Namun, meskipun tidak ada obat Rosacea, penderita tetap harus melakukan beberapa perawatan tertentu guna meredakan gejalanya agar tidak semakin buruk.
Inilah beberapa tindakan pengobatan bagi para penderita Rosacea:
1. Penggunaan obat Rosacea
Ada beberapa jenis obat Rosacea yang bersifat simptomatik, yaitu hanya meredakan gejalanya dan bukan menyembuhkan penyakitnya. Obat Rosacea (simptomatik) bisa berbentuk topikal dan oral.
Pada bentuk sediaan topikal, yaitu dalam bentuk gel. Cara menggunakannya dengan menerapkan di wajah. Ada obat yang bermanfaat untuk mengecilkan pembuluh darah dan ada pula obat untuk meredakan kulit kemerahan dan jerawat.
Obat oral yang digunakan adalah antibiotik yang bermanfaat untuk membunuh bakteri tertentu yang terkait dengan kejadian Rosacea, seperti bakteri H.pylori atau bakteri penyebab jerawat berlebih.
2. Terapi laser
Gejala Rosacea juga bisa diredakan dengan menempuh tindakan laser. Terapi laser bisa membantu mengurangi kemerahan pada kulit akibat pembuluh darah yang membesar.
Pencegahan Rosacea
Rosacea tidak bisa dicegah karena penyebabnya pun belum diketahui secara pasti. Hal yang bisa Anda lakukan adalah mencegah Rosacea berkembang semakin buruk, yaitu dengan segera melakukan beberapa perawatan dan menghindari pemicu agar penyakit Rosacea tidak berkembang semakin buruk.
Sumber:
- MayoClinic: Rosacea. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rosacea/symptoms-causes/syc-20353815 [diakses pada 16 Juli 2019]
- AAD: ROSACEA: SIGNS AND SYMPTOMS. https://www.aad.org/public/diseases/acne-and-rosacea/rosacea#symptoms [diakses pada 16 Juli 2019]
- MedicalNewsToday: What is rosacea? Christian Nordqvist. 2017. https://www.medicalnewstoday.com/articles/160281.php [diakses pada 16 Juli 2019]
- MayoClinic: Rosacea. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rosacea/diagnosis-treatment/drc-20353820 [diakses pada 16 Juli 2019]
- WebMD: What Is Rosacea? https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/understanding-rosacea-basics#1 [diakses pada 16 Juli 2019]
- Healthline: Rosacea: Types, Causes, and Remedies. https://www.healthline.com/health/skin/rosacea#types [diakses pada 16 Juli 2019]
- NHS: Rosacea. https://www.nhs.uk/conditions/rosacea/ [diakses pada 16 Juli 2019]
- CanadianDermatologyAssociation: Rosacea. https://dermatology.ca/public-patients/skin/rosacea/ [diakses pada 16 Juli 2019]
- MedicineNet: Rosacea. Gary W. https://www.medicinenet.com/rosacea/article.htm#rosacea_facts [diakses pada 16 Juli 2019]